Jumat, 24 Februari 2012

Salah.. Orang itu...

Salah...
Ini yang aku rasakan saat ini..
Sepertinya aku terlalu jauh melangkah, terlalu jauh memiliki perasaan yang salah. Bagaimana harus aku akhiri? Pikiranku menyuruhku untuk segera berhenti memikirkannya, tapi entah kenapa hati serasa tak menizinkan aku melangkah pergi menjauh. Rasanya seperti lari di tempat, terikat rantai berkarat karena terlalu lamanya aku terperangkap dalam perasaan yang seperti ini.
Aku harus bagaimana? Kepada siapa aku harus bertanya? Menceritakan apa yang ku rasa, mengutarakan kesalahan yang telah ku lakukan. Aku merasa terjebak. Ini salah!!! Pikiranku selalu membuatku bingung. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Hati dan pikiranku tidak sejalan.

Orang itu!
Dia yang membuatku begini. Tapi kenapa ia terlihat begitu santai? Aku merasa dia memiliki rasa yang sama, tapi aku takut itu hanya perasaanku saja. Sikapnya, perhatiannya, senyumnya, caranya menatap, bahkan caranya menyentuh. Meskipun hanya dalam hitungaan menit, entah kenapa yang aku rasakan begitu dalam.
Aku tak mau jatuh dilubang yang sama, luka yang sama, kepahitan yang sama. Amat sangat sulit untuk memulihakan diri ini. Tak mudah untuk berdiri sendiri setah jatuh dan terpuruk.
Aku tak ingin memiliki rasa yang seperti ini, tapi kenapa hati ini terasa memberontak. Seperti ingin bebas merasakan semua yang ada. Seperti tak ingin membiarkan orang itu pergi, mengurungnya dalam sangkar emas yang kubuat sepenuh hati.

"SALAH!!!Meskipun sangkar dari emas dan dibuat dengan sepenuh hati, kamu tak akan bisa mengurungnya!!!"
Pikiranku seakan berkata demikian kepada hatiku. Tapi hati ini tetap tak bisa mendengarkan pikiranku. Jika dibaratkan pulau di suatu negara, hati ini pasti sudah memisahkan diri dari pikiran ini.
Bagaimana aku harus melalui ini sendirian? Aku tak bisa membiarkan satu orangpun tahu apa yang terjadi antara hati dan pikiranku. Aku hanya bisa bilang, saat ini hati dan pikiranku tidak sejalan. Karena orang itu? Ya... orang itu lah yang menyebabkan ini semua. Perasaan yang berkecamuk dalam hati, tidak bisa aku gambarkan dengan apa pun. Tak ada yang dapat menggambarkannya. Kepalaku serasa ingin meledak, air mata serasa ingin mengalir tanpa henti.

Orang ituuu...
Di membuatku merasa senang hanya dalam beberapa detik menatapnya, beberapa detik mendengar candanya. Namun dalam hitungan detik pula, ia dapat membuatku merasa hancur berkeping-keping.
Lalu aku harus bagaimana?
Aku hanya bisa menunggu waktu yang menentukan akan kemana nantinya perasaan yang salah ini bermuara...
Yaa... waktu yang akan menuntunku melaui ini semua...